Foto Paul Rosolie yang mengenakan pakaian kusus dari karbon saat di lilit ular anaconda dari hutan Amazon.
Jakarta - Pada tahun 2014, Paul Rosolie, seorang ahli konservasi asal Amerika Serikat, menarik perhatian dunia dengan aksi beraninya yang mengejutkan. Ia menjadi pusat pemberitaan setelah memutuskan untuk dimakan hidup-hidup oleh seekor Anakonda Hijau (𝘌𝘶𝘯𝘦𝘤𝘵𝘦𝘴 𝘮𝘶𝘳𝘪𝘯𝘶𝘴), spesies ular terbesar dan terberat di dunia. Aksi kontroversial tersebut merupakan bagian dari acara televisi yang disiarkan oleh Discovery Channel di Amerika Serikat, serta bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian hutan Amazon dan mendukung penelitian terkait anakonda.
Misi yang dilakukan Rosolie ini tidaklah mudah, mengingat anakonda dikenal sebagai predator dengan kekuatan melilit tubuh mangsanya hingga mati. Untuk itu, persiapan yang matang pun dilakukan. Rosolie mengenakan pakaian khusus yang dirancang untuk melindunginya dari serangan maut ular tersebut. Pakaian pelindung ini terbuat dari karbon fiber, dilengkapi dengan sistem pernapasan khusus untuk mencegah tercekik, serta desain yang ramping agar tidak membahayakan bagian dalam tubuh anakonda. Bahkan, alat komunikasi dan kamera dipasang pada pakaian tersebut agar tim Rosolie dapat memantau aksi berbahaya ini.
Selama berbulan-bulan, Rosolie dan tim ekspedisinya berusaha menemukan anakonda besar di tengah hutan hujan Amazon di Peru. Usaha mereka tidak sia-sia, karena akhirnya mereka berhasil menemukan seekor Anakonda Hijau betina yang panjangnya mencapai 6 meter. Sebelum menjalankan aksinya, Rosolie melumuri bajunya dengan darah babi untuk menarik perhatian anakonda. Ketika mendekat, anakonda tersebut tidak langsung menyerang, bahkan sempat berusaha kabur. Namun, setelah sedikit dipancing, anakonda itu mulai menunjukkan sifat predatornya, berbalik dan berusaha untuk melilit tubuh Rosolie.
Proses tersebut memakan waktu lebih dari satu jam. Kepala Rosolie perlahan-lahan masuk ke dalam tubuh ular raksasa tersebut, dan selama waktu itu, ia terus berkomunikasi dengan timnya. Meskipun ia merasa cemas dan khawatir akan terjadi kesalahan fatal, Rosolie tetap menunjukkan semangat yang tinggi untuk melanjutkan misi ini. Salah satu ketakutannya adalah anakonda tersebut akan mematahkan lengannya, karena kekuatan ular ini terpusat pada bagian tubuh yang terbuka, itulah mengapa ia akhirnya memutuskan untuk menghentikan eksperimen tersebut.
Setelah lebih dari satu jam melawan lilitan anakonda, Rosolie merasa seluruh tubuhnya mulai terhimpit kuat, dan pakaian pelindungnya mulai retak. Dalam kegelapan yang tiba-tiba menyelimuti, Rosolie mengingat bagaimana mulut anakonda itu terbuka lebar, menandakan bahwa proses penelanan telah dimulai. Ia menggambarkan suasana tersebut dengan mengatakan, "Setiap kali Anda menghembuskan napas, ular itu semakin meremas tubuh saya dengan lebih kuat. Saya bahkan tidak bisa meminta bantuan, itu sangat menakutkan."
Aksi berbahaya yang dilakukan oleh Paul Rosolie ini mendapat banyak perhatian dan perdebatan. Meski banyak yang menganggapnya sebagai aksi yang sangat ekstrem, tujuannya untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pelestarian hutan Amazon dan penelitian tentang anakonda tetap menjadi inti dari aksi tersebut. Selain itu, eksperimen ini juga memberikan wawasan baru mengenai cara anakonda berburu dan bagaimana reptil raksasa ini dapat beradaptasi dengan mangsanya.
Paul Rosolie adalah sosok yang dikenal sebagai seorang pelindung lingkungan dan ahli dalam bidang konservasi. Aksi nekatnya untuk dimakan hidup-hidup oleh anakonda, meski penuh resiko, dianggapnya sebagai cara untuk menarik perhatian dunia terhadap pentingnya upaya konservasi. Selain itu, ia berharap agar misi tersebut dapat mendukung penelitian lebih lanjut mengenai perilaku anakonda serta membantu upaya pelestarian alam di kawasan Amazon yang kian terancam oleh kerusakan lingkungan.
Sebagai seorang ahli konservasi, Rosolie juga telah berperan aktif dalam berbagai proyek pelestarian, terutama di wilayah Amazon yang sangat kaya akan biodiversitas. Dengan pengalaman dan keberaniannya yang luar biasa, ia telah menginspirasi banyak orang untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan menggalang dukungan bagi pelestarian alam.
Sumber informasi tentang aksi berbahaya ini berasal dari Discovery Channel, yang merangkum perjalanan penuh tantangan yang dihadapi oleh Paul Rosolie dan timnya dalam meneliti dan melindungi spesies anakonda hijau. Informasi lebih lanjut juga dapat ditemukan di berbagai media internasional seperti News AU dan LadBible, yang turut memberitakan kejadian ini dengan sudut pandang yang lebih mendalam.
Keputusan Paul Rosolie untuk menantang diri sendiri dalam eksperimen ini mungkin tidak akan pernah terlupakan. Dengan segala resiko yang ada, ia tetap berkomitmen untuk mendukung upaya konservasi melalui cara yang ekstrem ini, mengingat bahwa dunia membutuhkan lebih banyak perhatian terhadap keanekaragaman hayati yang semakin terancam.